di kejauhan sudut kota metropolitan.
seorang gadis kecil duduk termenung di depan gubuk reotnya,
menunggu ibunya yang belum kembali.
hanya cahaya temaram lilin kecil yang menemaninya.
wajah polosnya menengadah ke langit.
hatinya berkata,
"malam ini tak seperti biasanya,
tak ada bulan dan bintang.
biasanya mereka ada sebelum aku pulang memulung,
kenapa mereka tak ikut menari bersamaku?"
dialihkannya pandangannya ke kegelapan,
dan berharap ibunya pulang.
ia kembalikan lagi pandangannya jauh ke langit,
dipejamkan matanya berharap bulan bintang akan hadir.
gadis itu berdo'a pada ALLAH,
"Ya Allah, hadirkanlah mereka
aku takut sendirian,
ibuku belum kembali"
perlahan ia pun membuka matanya
namun yang apa didapatinya,
hanya lilin kecil yang ada dihadapannya.
ia pejamkan lagi kedua matanya.
perlahan ia buka kembali matanya dan tetap sama,
bulan bintang tetap tak menampakkan dirinya.
dipejamkan lagii mata kecilnya
dan saat ia membuka mata
hanya kekecewaan yang ia dapat.
untuk kesekian kalinya,
ia berdo'a sebelum menutup mata
"Ya Allah, ini terakhir kalinya aku memejamkan mataku
aku mohon kembalikan mereka
jika tidak, aku akan kegelapan dan sendirian
lilinku hampir padam dan ibu belum kembali"
"bismillahirrahmanirrahin" ia tutup matanya kembali
dan dengan perlahan ia buka matanya.
ternyata bukan bulan dan bintang yang didapatnya,
melainkani lebih indah dari itu
ia sumringah melihatnya dan bekata dlm hati
"Ternyata Allah sayang padaku.
Dia memang tak menghadirkan sahabatku
tapi lebih dari sahabat.
Dia hadirkan matahari untukku"
ia pun berlari kecil dengan senyum termanis diwajahnya
dan memeluk ibunya yang tergopoh gopoh
membawa sebungkus nasi menuju gubuknya
ibunya pun membalas senyumnya
dengan lembutnya ia berkata
"ayo sayang kita makan"
ia hanya mengangguk sambil tersenyum
dan berkata dlm hatii.
"terimakasih ya allah atas kenikmatan yang Engkau berikan,
terimakasih karena telah mengembalikan matahariku
terimakasih karena penantianku tak sia- sia"
penantian gadis cilik ini pun berakhir.
ia tak lagi berharap bulan dan bintang
datang untuk menari bersamanya
karena yang ditunggunya telah kembali
menemaninya di dinginnya malam yang gelap ini
* permohonanmu yang belum terkabul
bukan karena Allah tidak sayang padamu
tapi karena Dia punya rencana besar dibalik penantianmu
kenyataan terindah yang akan kau terima.
* seorang ibu ibarat matahari yang menerangi bumi
dia slalu hidup dalam hatimu dengan cahaya lembut
yang slalu membimbingmu dan menerangi hidupmu
berterimakasihlah engkau dilahirkan dari rahimnya
seorang wanita yang paling mulia
22:00
Medan, 070411
Oringinal note : Fitri Yutari Hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar